MAKNA DAN FILOSOFI RAGAM HIAS RUMAH TRADISIONAL MINANGKABAU DI NAGARI SUMPUR BATIPUH SELATAN TANAH DATAR
Abstract
Arsitektur tradisional tumbuh sesuai dengan kondisi lokal pendukungnya, berkaitan dengan iklim, budaya, sistem sosial, material, dan lain-lain. Wujud arsitektur tradisional yang terus diolah juga terdapat pada “Rumah Gadang” sebagai rumah adat masyarakat Minangkabau, dimana pengerjaannya tidak hanya menyangkut aspek fisik tetapi juga ornamen bangunannya. Motif hias Minangkabau hampir terdapat di setiap bagian Rumah Gadang. Setiap ukiran berbicara tentang kehidupan dan perkembangan seni ukirnya sejak zaman lampau. Ornamen Rumah Gadang dapat ditemukan pada bagian kepala (atap), badan (struktur tengah/dinding), dan kaki (panggung), dengan arti tersendiri. Banyaknya dan rumitnya ornamen pada Rumah Gadang merepresentasikan orisinalitas Nagari Sumpur. Melalui observasi, wawancara, dan kajian pustaka, penelitian dilakukan pada dua obyek yaitu “Rumah Gadang” milik Ibu Siti Fatimah dan “Rumah Gadang” milik Ibu Martalena. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat 8 jenis ornamen di Rumah Gadang milik Ibu Siti Fatimah dan 7 jenis ornamen di Rumah Gadang milik Ibu Martalena.
Kata Kunci: Ornamen rumah, Ragam hias, Rumah tradisional Minangkabau