HUBUNGAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN NILAI KEBERLANJUTAN PADA RUMAH TRADISIONAL BATAK TOBA
Abstract
Bergantinya rumah tradisional menjadi rumah modern menyebabkan masyarakat mulai mengesampingkan kebudayaan terkait arsitektur. Rumah tradisional Batak Toba dapat menjadi contoh arsitektur yang melibatkan nilai-nilai budaya untuk menciptakan identitas dan keberlanjutan. Rumah tradisional Batak Toba dibandingkan dengan prinsip keberlanjutan Iwamura meliputi low impact, high contact, dan health and amenity melalui
tabel matrix. Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara kebudayaan dan nilai keberlanjutan Iwamura pada rumah tradisional Batak Toba, serta sebagai referensi bagi arsitek mengenai pemecahan masalah melalui budaya dan prinsip keberlanjutan. Rumah tradisional Batak Toba memenuhi ketiga prinsip keberlanjutan dengan baik, tanpa mengesampingkan kepentingan budaya. Low impact berhasil dipenuhi dengan hemat energi serta efektif menggunakan air dan matahari. High contact diselesaikan dengan pemanfaatan ruang dan lahan yang baik untuk hewan, tanaman maupun manusia untuk berkumpul. Bahkan tatanan kawasan, bentuk bangunan, dan pemilihan material memiliki nilai keberlanjutan yang mengarah pada rasa aman dan nyaman bagi pengguna.
Kata Kunci: Batak Toba, Prinsip keberlanjutan, Rumah tradisional